Thursday 11 December 2014

Layangan

Harish : Umi, layangan buatnya dari apa?

Umi : Bambu, kertas, lem, benang

Harish : Umi bisa buat layangan?

Umi : Emm, pinteran Abi kalo buat layangan.

Harish : Tapi Abinya pergi.

Umi : Sambil nunggu, Harish menggambar layangan dulu, ya?

Selama nunggu Abi, benar-benar menyebalkan, he he he, bolak-balik tanya, kapan Abi pulang.

Umi : Harish ambil bambu dulu, di teras ada potongan bambu bekas. Trus siapin benang dan lemnya, nanti nunggu Mbak Hafa pulang, terus beli kertas minyak.

Hmm, semangat sekali dia. Tapi, setelah terkumpul bahan-bahannya, sedang Abi dan Mbak Hafa nggak nongol-nongol juga, nyebelin lagi deh. Umi harus memberikan beberapa alternatif kegiatan, sambil nunggu Abi. Biasa, kalau sudah ada keinginan yang menggebu, kreativitas menciptakan aktivitas lain jadi berkurang.

Yang ditunggu-tunggu datang, Harish masih harus bersabar menunggu, Abi makan dan istirahat sebentar.

Saat yang ditunggu datang, Abi membimbing hafa sekaligus membuatkan Harish layangan. Jadi ingat lagu saat anak-anak.

Ku ambil buluh sebatang - Ku potong sama panjang - Ku raut dan kutimbang dengan benang - Kujadikan layang-layang.

Jadi deh, aha ha layangan buatan Mbak Hafa miring, kanan-kiri nggak seimbang.

Abi : Kalau nggak seimbang, dia nggak bisa terbang. Seperti burung, sayap kiri dan kanannya seimbang, makanya bisa terbang tinggi.

No comments:

Post a Comment