Thursday 24 March 2016

Imam Kecil

Perlahan Harish membuka pintu kamar dari luar.

Umi segera meraba hp di kegelapan, melihat jam. Hmm, baru jam 3 lewat.

"Masih malam, Rish, tidur lagi, ya?" kata Umi, dengan mata yang berat.

"Di luar sudah terang, lho, Mi."

"Itu terang bulan purnama,"Umi ingat, kemarin Harish bangun sebelum subuh karena melihat cahaya bulan yang disangkanya gerhana bulan.

Harish segera kembali ke kamarnya, Umi coba pejamkan mata lagi, tapi sulit. Perlahan terdengar suara anak-anak berlarian di luar rumah. Kok tidak seperti biasa?

Umi neraih hp dan memperhatikan lebih teliti.

"Astaghfirullah!"

Umi segera bangun dan berlari ke luar kamar, saat menyadari ternyata jam 5 lewat! Benar! Di ventilasi nampak semburat matahari yang batu muncul.

"Harish, iya, sudah pagi!"

Heboh! Husna Hafa segera bangun.

Astaghfirullah! Begini deh kalau imam besar pergi, Umi tidur kelewat larut nggak ada yang mengingatkan, adzan subuh tak terdengarpun, tak ada yang membangunkan. Padahal imam kecil sudah menggantikan.

Yaah namanya juga kecil, he he, wibawanya juga kecil.