Thursday 18 December 2014

Hukuman

Hafa libur, Umi jadi sering kangen sama Harish.

Kok bisa?

Lha iyalah, kalau ada Hafa kan, Harish main sama Hafa terus, hampir semua urusannya di bantu Hafa. Hanya sekali-dua saja Harish menghampiri Umi, itupun biasanya mengadukan sesuatu.

Baru saja Hafa menangis, sedang tiduran kepalanya ditimpa Harish yang sedang beraksi memperagakan adegan di TV. Hafa berhenti menangis, marah-marah, pasalnya, air mineral yang baru diambilnya dan diletakkan di lantai ditendang Harish, akibatnya gelas plastik yang belum dibuka itu pecah dan airnya menggenang.

Umi : Besok sehari nggak boleh nonton TV.

Harish menyadari kesalahannya, dia menatap Umi, menilai ekspresi Umi.

Harish : Mbak Hafanya yang milih Boboboy.

Lirih dia menjawab, memahami apa alasan Umi memberi keputusan itu. Dia sadar, tingkah lakunya merupakan duplikasi yang ditontonnya.

Umi : Berapa kali hari ini Mbak Hafa nangis?

Hafa tidak menjawab.

Harish : Harish nangis dua kali, yang pertama waktu tangan Harish ketindih pas beranteman sama Mbak Hafa tadi, trus kedua Harish takut sama capung.

Ha ha ha bisa buat Mbak Hafa nangis, tapi takut sama capung.

No comments:

Post a Comment