Thursday 11 December 2014

Jarang Berjalan

Hmmm, serius nih sepertinya. Tangisnya melengking. Belum sempat mi bangkit, Harish sudah muncul dan menusupkan kepalanya kepangkuan sambil menangis kencang.

Umi : Coba Umi liat!

Masyaallah! Jidatnya benjol sebesar telur puyuh, terlihat lebam dipuncaknya.

Umi : Hus, tolong ambilin es batu, sedikit aja.

Harish : Nngak mau...nggak mau.

Umi : Nngak sakit, biar Allah cepat nyembuhin.

Sambil menangis Harish mau juga dikompres es yang dibungkus kain.

Umi : Hafa, tolong ambilin minyak herbal!

Beberapa menit Harish menangis, belum berhenti juga.

Umi : Hafa, tolong buatin susu.

Yaaa, Umi minta tolong terus. He he he, kalau sedang seperti ini, tugas Umi hanya membelai-belai Harish. Setelah minum susu, tangisnya reda.

Umi : Bobok siang dulu yok?

Harish menggeleng, melanjutkan mainnya. Yaaa, sekali-sekali meringis :D

***

Sore harinya.

Nangis lagi, lari-lari kesandung mainannya, sekarang yang sakitnya di dengkul dan punggung telapak kaki.

Yang benjol tadi siang terjerembab dan jidat terantuk lantai, Alhamdulillah sekarang sudah agak kempis, ck ck ck


No comments:

Post a Comment