Wednesday 13 July 2016

Sunat

Alhamdulillah, kemarin Harish sunat, berjalan sesuai rencana, hanya masalah teknis yang ada sedikit perubahan.

Harish sudah siap di tempat tidur ruang praktek terapi. Sesuai rencana, Harish boleh monton youtube dengan tab umi selama proses berlangsung. Alhamdulillah, perawat senior teman abi dan umi yang menangani, bersedia ke rumah, untuk mengurangi masalah yang muncul di luar keperluan sunat, terutama psikologis Harish.

Ami : Siap, Harish?

Harish mengangguk, sambil matanya tak lepas dari layar tab. Umi deg-degan, mungkin Harish juga.

Ami : Ami mau cerita dulu, ya. Sebelum disunat, nanti Harish disuntik dulu tiga kali, akan terasa sedikit sakit. Pada saat sunat, nggak sakit lagi. Satu lagi, nanti kalau terasa sakit ditahan ya, bokongnya jangan diangkat.

Harish : Harish ingat disuntik waktu kepala Harish bocor, kan?

Harish mengangguk lagi.

Ami : Yok kita doa dulu, Ya Allah, Harish mau sunat, mudahkanlah yaa Allah.

Umi : Aamiin.

***

Alhamdulillah, semua lancar, hanya sedikit rintihan saat di suntik dan di jahitan terakhir, mungkin pengaruh biusnya mulai berkurang. Harish tidak melihat langsung prosesnya, setelah selesai, baru ditunjukkan hasil jepretan dan rekamannya.

Keluhannya hanya bosan, pengen pakai celana, pengen ke kamar atas, tapi belum boleh. Mbaknya menghibur dengan memberi hadiah es krim berbagai rasa serta jajanan kesukaannya.

Herannya, pagi Harish sunat, siangnya Umi migren. Apa ini wujud bersitan hati yang khawatir Harish rewel, biar Umi yang sakit asal Harish nggak rewel, ya? He he.

Jadi dua pasiennya, untunglah abi sigap mengurus Harish di bagian pertoiletan, tiga mbaknya sigap mengurus yang lainnya, terutama melayani Harish ngobrol dan menemani mainan.

Pagi-pagi abi laporan, semalam Harish sama sekali nggak rewel. Barusan ke kamar Umi, Harish sudah pakai celana.

Alhamdulillah, semoga semua akan baik-baik sampai sembuh sempurna, aamiin.

No comments:

Post a Comment