Wednesday 22 June 2016

Menunggu di Surga

Harish : Umi, kenapa sih bayi bisa meninggal?

Umi : Semua kita pasti meninggal, bisa waktu bayi, anak-anak, dewasa atau orang tua.

Harish : Kalau bayi meninggal, masuk surga, ya, Mi?

Umi : Hu um.

Husna : Kenapa, Rish kalau meninggal masih kecil, masuk surga?

Harish : Nggak tahu.

Hafa : Karena belum punya dosa, Rish.

Husna : Kalau anaknya meninggal waktu kecil, nanti nungguin orang tuanya di ujung jembatan shirotol mustaqim, trus kalau orang tuanya masuk neraka, dia nangis-nangis sampai orang tuanya dimasukin surga. Umi sudah ada satu yang nungguin.

Hafa : Tiga, Mbak.

Husna : Memang anak keguguran dihitung juga, ya?

Umi : Wallahu a'lam.

Husna : Umi sama Abi nanti dipakein mahkota enam, kan anaknya yang hafal qur'an enam, insyaallah, aamiin.

Umi : Doakan Umi dan Abi pantas menerima anugerah itu.

Hafa : Aamiin.

Husna : Umi, kalau sudah hafal, trus lupa, dosa nggak?

Hany : Akan dimintai pertanggung jawabannya.

Umi : Sekarang yang penting berusaha menghafal, minta kemudahan sama Allah untuk menghafal dan menjaganya. Manusia kan berusaha, dengan menghafalkannya sudah jelas janji Allah akan membalas dengan kebaikan, jangan sampai ketakutan dosa itu membuat surut menghafal. Kalau tidak menghafal, jelas nggak dapat imbalan kebaikan dari itu. Sambil banyakin istighfar kalau ada lalainya dalam menjaga.

No comments:

Post a Comment