Friday 15 January 2016

Keberaniannya Meningkat

Di usia menjelang 6 tahun, tampak perkembangan mentalnya begitu pesat. Saatnya terlihat hasil penantian dan upaya selama ini.

***
Di sebuah pesta

Harish : Umi, Harish mau es.

Umi : Boleh, tapi Harish ambil sendiri.

Harish : Malu.

Umi : Nggak usah malu, boleh, kok. Kan memang disediakan untuk tamu. Bilang aja sama mbak yang jaga, nantikan diambilin.

Harish melangkah dengan agak ragu dan sekali-sekali nengok Umi, tapi berhasil kembali dengan senyum bangga. Dan berlanjut pada hidangan yang lainnya. 😃😃

***
Suatu pagi

Husna : Umi, airnya nggak ngalir.

Umi : Harish, tolong jemput Abi di masjid, bilangin mesin airnya rusak.

Harish segera mengambil sandal dan membuka pintu.

Husna : Berani, tah, Harish? Masih gelap, lho?

Umi : Ssssst! Nggak apa-apa, awasin aja dari pintu.

Husna : Ya Allah, Mi, cepet banget larinya. Kok berani, ya? Padahal jalanan masih gelap.

Umi : Dia mengatasi takutnya dengan lari. 😃😃

***

Suatu malam menjelang Isya, saat mati lampu.

Umi : Lilinnya tinggal sedikit, sebelum Abi pergi harus sudah ada yang beli lilin.

Harish : Harish aja yang beli.

Hafa : Gelap lho, Rish. Mbak aja nggak berani.

Husna : Nggak apa-apa, tah, Mi?

Abi : Bawa batere hp, Rish!

Harish : Nggak usah, Bi. Harish berani, kok.

Abi : Biar jalannya keliatan, nanti nabrak atau kesandung.

Husna : Bawa batere Mbak Husna aja.

Harish : Ya sudah, pake batere.

Harish berlalu dengan gagah.

Umi : Abi, tolong diawasi, bukan masalah berani, tapi keselamatan.

No comments:

Post a Comment