Harish : Umi, sunat itu untuk apa, sih?
Umi : Laki -laki muslim itu memang harusnya sunat.
Harish : Ya untuk apa?
Umi : Supaya bersih dari najis, kan kalau sholat kita harus suci dari najis? Kalau nggak sunat, susah bersih dari pipis, pipis kan najis?
Harish : Mbak Hafa katanya sudah sunat waktu bayi, gimana nyunatnya? Kan Mbak Hafa perempuan, beda?
Umi : Beda caranya.
Harish : Dipotong juga?
Umi : Harish, sunat itu nggak dipotong. Kalau laki-laki, hanya diambil kulit ujungnya, kalau perempuan hanya dilukai sedikit.
Harish : Kalau sudah sunat, pipisnya boleh nggak buka celana, ya?
Umi : Kok nggak buka celana, kena pipis dong celananya? Ngompol, gitu?
Harish : Maksudnya celananya nggak dilepas, cuma dibuka dikit, trus *****nya dikeluarin.
Umi : Oo, kalau gitu sih, belum sunat juga bisa, asal celananya nggak kena. Eh, pipisnya sambil duduk apa berdiri?
Harish : Berdiri.
Umi : Sebaiknya duduk jongkok, terus istinja/cebok.
Harish : Umi, Harish pernah pipis sambil berdiri trus nggak cebok, waktu itu main sama Mbak Hafa ke kebon jauh, kata Mbak Hafa suruh kayak gitu, kan jauh dari rumah, keburu kebelet.
Umi : Lain kali, jongkok ya, trus sampe rumah langsung cebok, ganti celana. Celananya jangan dicampur cucian lain, kasih tau Umi.
No comments:
Post a Comment