Thursday 10 September 2015

Umi Cantik, La Tardhob


Begitulah kalau sudah klik.

Banyak sekali hal baru yang di dapat dari sekolah, dan itu dia praktekkan di rumah.

Bagi Harish, Umi disebut marah, jika :

1. Saat dia bicara atau memanggil, Umi kurang memperhatikan.

2. Ada aura merengut di wajah Umi.

3. Bicara dengan intonasi yang agak ditekan.

4. Tatapan mata yang memancarkan ketidak ikhlasan apalagi kejengkelan.

5. Membentak.

6. Diam yang beraroma pengabaian.

"Kalau Harish bilang Umi cantik, Umi nggak boleh marah, ya."

Ha ha, itu vonisnya untuk Umi. 

"Ya tapi, Harish jangan bikin marah Umi, dong."

"Nggak, Harish nggak pernah bikin marah Umi."

"Lah, gimana nggak bikin marah, Umi sudah ngomong berulang-ulang, tapi Harish nggak nurut juga."

"Ya Uminya jangan marah."

Uminya ekspresif, jadi bagaimana suasana hati akan terpancar di wajah. Saat Umi kecewa dengan yang lain, tapi yang ada di dekat Umi, Harish, ya otomatis dia bisa membacanya. 

"Siapa yang buat Umi marah? Bukan Harish, kan?"

Dia selalu memastikan, dan  selanjutnya?

"Umi cantik, la tardzob wa lakal jannah. Jangan marah Umi, biar bisa masuk surga."

Subhanallah.

No comments:

Post a Comment