Umi : Harish mana, Bi?
Abi : Di rumah depan.
Umi : Yakin? Sudah dilihat?
Abi : Sudah, Mi, biar aja, dia lagi belajar.
Rumah depan memang tempat Hilmy dan teman-temannya membuat kerajinan untuk wedding decorationnya.
***
Belakangan ini Umi sering paranoid, karena karena Harish sudah mau ke mana-mana sendirian. Apalagi kalau baru baca berita-berita yang berkaitan dengan kejahatan terhadap anak-anak, naudzubillah.
Memang perkembangannya pesat, sampai Umi sering terkaget-kaget. Kemampuan sosialnya semakin terlihat, baik kepada orang dewasa, kanak-knak yang lebih tua maupun sebaya.
***
Umi : Harish mau kemana?
Harish : Ke masjid, sudah adzan, kan?
Umi : Tapi nggak ada Abi?
Harish : Sendiri, lah.
Umi : Ini malam, lho?
Harish : Nggak pa pa, Harish berani, kok.
Umi : Ke masjid mau sholat apa main?
Harish : Habis sholat terus main.
Umi : Mainnya bentar aja, ya, terus pulang.
***
Sepertinya kok belum siap Harish bertambah besar dan sedikit dwmi sedikit menjauh dari dekapan.
No comments:
Post a Comment